Mitos Tali Pocong Perawan

Salam Blogger..!!

Selamat sore, semua.. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang “Mitos Tali Pocong Perawan”. Pernahkah kalian mendengarnya walau sekilas? Ingin tahu lebih banyak tentang ini?

Okelah, tanpa berbelit-belit lagi langsung saja kita ke TKP..

Di Indonesia, khususnya di daerah Jawa yang dikenal kental dengan hal-hal berbau mistis, tali pocong dari gadis perawan sebelum dimakamkan sampai 40 hari, khususnya yang meninggal pada malam selasa dan jum’at kliwon, dipercaya memiliki ‘khasiat’ khusus yang dapat membuat orang yang memilikinya menjadi luar biasa, sehingga pihak keluarga yang anak gadis perawannya meninggal biasanya berani menjaga sendiri atau membayar orang untuk menjaga makam anak gadis perawannya tersebut selama 40 hari guna menghindari terjadinya pencurian tali pocongnya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Lalu, sebenarnya apa sajakah ‘khasiat’ khusus dari tali pocong perawan yang belum dimakamkan sampai 40 hari?

Berikut kita simak bersama-sama..

Menurut beberapa orang yang mempercayainya, tali pocong perawan yang belum menginjak 40 hari sejak dimakamkan memang benar memiliki ‘khasiat’ khusus, di antaranya adalah dengan tali pocong tersebut, orang yang memilikinya dapat membuat seseorang agar jatuh hati kepadanya atau dengan kata lain tali pocong perawan tersebut dapat digunakan untuk memelet seseorang. Selain itu, tali pocong perawan tadi juga dapat membuat seseorang agar menuruti semua yang diperintahkan oleh pemilik tali pocong tersebut. Satu hal lagi yang ‘katanya’ membuat tali pocong perawan ini menjadi banyak incaran orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yaitu orang yang memilikinya dapat menghilang sehingga dapat tidak terlihat oleh mata orang pada umumnya.

Namun, menurut ‘para ahli’ dalam hal ini, tali pocong perawan ini memiliki pantangan yang tidak boleh dilanggar oleh orang yang memilikinya, yaitu tali pocong perawan tadi tidak boleh dimusnahkan dengan cara apapun. Jika hal itu sampai terjadi, maka seumur hidup orang tersebut akan terus dihantui oleh ‘pemilik sebenarnya’.

Nah, mungkin itu saja yang dapat saya share pada kesempatan ini. Pesan saya, kalian jangan mudah percaya dengan mitos-mitos serupa karena walaupun hanya mempercayainya saja, bisa jadi itu sudah termasuk musyrik, lebih-lebih jika sampai melakukannya. Di sini saya hanya ingin menulis artikel saja karena tuntutan tugas, tidak bermaksud sama sekali untuk menyesatkan dan lain sebagainya.

Terima kasih..