Rabu, 29 Januari 2014

Sang Pelindung yang Ter-dzalimi

Salam Blogger..!!
Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi sebuah cerita yang dapat kita jadikan sebagai suri tauladan agar dalam melakukan segala sesuatu tidak gegabah dan dipikirkan secara matang sehingga tidak mendapat penyesalan di akhirnya. Penasaran seperti apa ceritanya?  Berikut kita simak bersama-sama..
Salah satu cerita cukup mahsyur yang ingin saya angkat adalah cerita tentang seekor kucing peliharaan yang dipercaya oleh seorang pria untuk menjaga anaknya yang masih bayi di kala si pria tersebut pergi selama beberapa saat. Bagaikan prajurit yang mengawal tuannya, kucing itu tidak henti-hentinya berjaga di sekitar si bayi. Tidak lama kemudian, melintaslah ular berbisa yang sangat berbahaya di dekat si bayi mungil tersebut. Kucing itu pun dengan sigapnya menyerang ular itu hingga mati dengan darah yang berceceran.
Sorenya ketika si pria pulang, dia kaget melihat begitu banyak darah di kasur bayinya. Prasangkanya berbisik bahwa si kucing telah membunuh anak kesayangannya. Tak ayal, dia langsung mengambil pisau dan memenggal leher kucing yang tidak berdosa itu.
Tidak lama kemudian, dia kaget begitu melihat anaknya terbangun, dengan bangkai ular yang telah tercabik di belakang punggung anaknya. Melihat hal itu, si pria pun menangis dan menyesali perbuatannya setelah menyadari bahwa dia telah mebunuh kucing peliharaannya yang telah bertaruh nyawa menjaga keselamatan anaknya.
Nah, itu dia kisah yang hingga saat ini menjadi refleksi bagi masyarakat Islam di Timur Tengah untuk tidak berburuk sangka kepada siapapun. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar